Jumat, 21 September 2012
Titik 11 itu amazing fantastico bangeedd....
Senin, 10 Sept 2012 jam tanganku menunjuk pukul18.00 WIB hanya bisa duduk lelah disalah satu kursi ruang tamu sambil memandang deuter 60 liter dan millet kuning hitam yang masih belum di packing. Pekerjaanku hari ini sungguh menyita tenaga dan fikiran ku karena harus selesai semua "aku tidak mau diganggu sepanjang cuti ini" tekad ku, belum lagi surat cuti yang belum di ttd divisi manager ku...lelah tapi aku sangat menunggu hari ini...akhirnya datang jugaaa...
Packing packing...males tapi harus, slepping bag, pakaian + uniform talaseta ku, jaket, raincoat, camera, headlamp, sepatu, sendal, sunblock dll sudah terpacking dan alhamdulillah muat. Alat tidur harus safety setelah pendakian pasti lelah dan butuh istirahat yang nyaman dan aman itu prinsipku disetiap perjalanan.
Selasa, 11 Sept 2012 pukul 09.00 city car putih ini mengantarku ke rumah keduaku TALASETA di Univ. Pancasila, disana Fhytry (pte) teman diklatku dan kak Meli senior ku sudah menunggu untuk berangkat ke bandara. "Jangan lupa gak boleh nyusahin..." suami ku Indra menasehati sambil tersenyum, matanya tetap lurus memandangi jalan tol jagorawi. Beruntung sekali aku punya suami yang sangat mengerti hobby ku kebetulan kami sama sama Mapala, bedanya dia di UI sedangkan aku di Talaseta UP, jadi sudah mengerti dan memahami arti perjalanan seperti ini.
Sekretariat Talaseta R10 FE UP, Pelepasan |
13.00 wib kami bertiga sudah sampai dibandara, kali ini dengan mobil kampus pengurus yang ikut mengantar Lucky jereng selaku Ketua Ekspedisi Perak dan Ambon. Untung ada kak Meli yang ngurus semua administrasi aku dan pte cuma ikut saja, soalnya baru kali ini aku hiking ketempat yang jauh naik pesawat, biasanya sih dulu pakai kereta ekonomi murah meriah sesuai kocek mahasiswa dan itu tidak kalah seru walaupun harus seharian tidur didepan pintu toilet kereta yang lumayan baunya.
Berangkat pukul 14.30 wib dan sampai pukul 16.30 wit, di praya Lombok sudah menunggu Bang jayen dan istrinya dewi, Bang Wir sedangkan Bang joko, Bang Jet li, Mahendra, cacay yang sudah tiba di lombok dengan pesawat pagi sudah berada di mataram beserta dua juniorku yang lain Paray dan Ponky yang ngeteng melalui jalan darat.
praya |
Tidak bisa dibayangkan betapa senangnya saat aku memejamkan mata sejenak merasakan semilir angin di bandara praya lombok, "salah satu helai angin ini pasti ada yang sebelumnya menghelai salah satu dedauanan di hutan gunung Rinjani" fikirku...sudah lama sekali aku ingin mengunjungimu Rinjani, masih terasa kesedihanku saat awal tahun 2004 Pte teman sediklatku ke Lombok untuk Tambora dan Rinjani bersama salah seorang teman yang kami kenal waktu menaiki Arjuno Welirang, masih teringat mukanya di balik jeruji memanggil namaku " Ya ! mau ikut gk? gw mau ke Lombok sama kiting Rinjani cuuyy.." Pte telat beberapa jam setelah aku membayar semester pendek untuk mengisi liburan. "Telaaatt..gw day bayar SP...ya udah hati hati deh lu, jaga diri...kita ma kiting kan baru kenal" pesan ku padanya. Tapi setelah penantian ku bertahun tahun akhirnya hari ini datang juga Terimaksih ya ALLAH.
No comments:
Post a Comment